Sabtu, 26 November 2011

SURAT PAULUS KEPADA JEMAAT DI FILIPI

Surat Paulus keenam dalam PB. Persekutuan Kristen di *Filipi, *Makedonia sangat dihargai oleh Rasul Paulus dan surat ini, a.l. berisikan sambutan hangat alas sumbangan finansial jemaat untuk kebutuhan-kebutuhannya (Flp. 4:15-20). Rupanya ada banyak komunikasi antara Paulus dan jemaat Filipi, baik secara surat-menyurat (Flp. 3:1), maupun melalui kunjungan pribadi dari *Timotius dan *Epafroditus (Flp. 2:19-30). Itulah sebabnya beberapa penafsir berpendapat bahwa kota inilah tempat Paulus dipenjarakan, tempat ia menuliskan surat ini; mestinya dituliskan sekitar 55 M. Penyebutan 'istana' (Flp.1:13) dan 'rumah tangga istana atau Kaisar' dapat saja dikenakan pada Efesus maupun ke Roma. Tetapi, memang tidak ada petunjuk jelas bahwa Paulus pernah dipenjarakan di Efesus. Lihat *Filemon. Surat Filipi memuat pujian *Kristologis yang penting, Flp. 2:1-11, yang juga sukar untuk menafsirkannya. Mungkin ini adalah suatu pujian yang sudah beredar di jemaat Kristen. Yang dikutip Paulus di sini sebagai pujian untuk Kristus, yang rela meninggalkan kesetaraan-Nya dengan Allah, menerima kesengsaraan salib, dan akhirnya dinobatkan oleh Allah untuk memerintah seluruh jagad raya. Bagian surat ini digunakan oleh beberapa teolog modern untuk menjelaskan suatu ajaran tentang *inkarnasi: Kristus 'mengosongkan diriNya' dari sifat-sifat ilahi, seperti kemahatahuan dan dengan demikian dalam diriNya sebagai manusia, Ia mempunyai segala keterbatasan pengetahuan dari seorang Yahudi abad pertama. Sekarang teori ini umumnya ditolak, karena sepertinya menampilkan seorang Kristus yang memelihara beberapa sifat ilahi tetapi melepaskan beberapa sifat ilahi lain. Ungkapan Flp. 2:6 memang adalah ungkapan yang sulit, yang kadang-kadang diartikan sebagai 'tidak memanfaatkan kesetaraan-Nya dengan Allah'. Di balik catatan mengenai pre-eksistensi dan kemanusiaan Kristus ini, mungkin ada gambaran Hamba Tuhan dari Yes. 40-55, terutama Yes. 52:13-53:12, yang menderita tidak sepantasnya, tetapi dibenarkan oleh Allah dan dalam peristiwa kematiannya ia membenarkan banyak orang dengan menanggung sendiri kesalahan mereka. Apa yang dilakukan Kristus harus menjadi teladan bagi orang Kristen Filipi, untuk melepaskan keterikatan mereka pada diri sendiri dan untuk memberikan dini bagi orang lain (Flp. 2:4).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar